Selasa, 30 Juli 2013

MENGGULUNG ULANG KUMPARAN STATOR   MOTOR INDUKSI 3 FASA DI BENGKEL KARYA ELECTRIC MEDAN

     Motor Induksi Tiga Fasa
 
    Motor tiga fasa adalah motor induksi yang terdiri dari tiga kumparan stator dan masing-masing mempunyai geseran fasa sebesar 1200 listrik.Motor induksi pada dasarnya adalah transformator dimana stator adalah primer dan rotor yang dihubung singkat adalah sekunder.Arus tanpa beban sama dengan arus penguatan pada transformator
         
      Inti stator terbuat dari lapis-lapis pelat-baja beralur yang didukung dalam rangka stator yang terbuat dari besi tuang atau pelat-baja yang dipabrikasi.

        Langkah-Langkah Menggulung Ulang Kumparan Stator

        1. Melepas Pulley dengan Kunci Pas


 2.Lepaskan Rotor dari Stator 

3.Bersihkan Kumparan Stator dari kawat email yang terbakar







4.Pasanglah kertas Prespan Pada inti Stator ,ini berfungsi agar kawat email tidak berhubungan langsung dengan inti stator.                                       
  



 5.Lilitlah kumparan dengan kawat email dengan menggunakan Pemutar Mall /Terlebih dahulu Ukur Diameter Kawat dengan menggunakan Micrometer










6.Masukkan Seluruh kawat email kedalam kumparan stator kemudian gunakan Selongsong pada bagian ujung kumparan yang berfungsi sebagai isolasi.








7.Memasang kembali Rotor kedalam Stator dan Memasang Kembali Kipas Motor Listrik







8.Proses Menggulung Ulang Kumparan Stator Sudah Selesai.




Senin, 06 Mei 2013

SEKILAS TENTANG KAMPUS UNIMED

Universitas Negeri Medan (disingkat UNIMED) adalah salah satu perguruan tinggi negeri di Medan, Sumatera Utara, Indonesia.

Sejarah Pendirian

Universitas Negeri Medan berdiri pada 23 Juni 1963 dengan nama Institut Keguruan dan Ilmu Kependidikan (IKIP) Negeri Medan.
Pada tahun 1956 beberapa tokoh pendidikan di Sumatera Utara membuka Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG). Gagasan ini disponsori oleh Prof. Ani Abbas Manopo, SH., yang pada waktu itu menjabat Dekan Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat Universitas Sumatera Utara (USU), G. Sianipar, Kepala Inspeksi Pendidikan Masyarakat dan R.M. Simanjuntak, Direktur SMA Negeri 1 Medan. Perubahan IKIP Medan menjadi Universitas dimaksudkan sebagai upaya peningkatan mutu penyelenggaraan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK). Perubahan ini pada gilirannya ditempatkan sebagai upaya untuk meningkatkan mutu lulusan yang dipandang relevan untuk menjawab kebutuhan pembangunan di berbagai bidang.
Perubahan kelembagaan menjadi Universitas Negeri Medan yang peresmiannya dilaksanakan pada bulan Februari 2000 dengan SK Presiden No. 124 Tahun 1999, tanggal 7 Oktober 1999 menyebabkan terjadinya perubahan fungsi lembaga dari yang sebelumnya hanya mengelola bidang-bidang jurusan/program studi kependidikan (Dik) yaitu Sarjana Pendidikan (S.Pd), setelah menjadi universitas juga menamatkan sarjana non-kependidikan seperti Sarjana sains (S.Si), Sarjana Ekonomi (S.E), Sarjana sastra (S.S) dan sebagainya sesuai dengan jurusan/program studi non kependidikan yang diikuti.
Mulai tahun ajaran 2000/2001, penyelenggaraan pendidikan di UNIMED dalam program kependidikan dan non-kependidikan dilaksanakan dengan mengacu pada format kurikulum bersama untuk bobot enam semester yang dinamai “Kurikulum Bersama Enam Semester Program Nonkependidikan dan Kependidikan” yang telah dimulai pada T.A. 2000/2001. Dengan format seperti ini diharapkan akan terjadi peningkatan mutu lulusan pada kedua jurusan/program studi terutama pada peserta program kependidikan (Sarjana Pendidikan/S.Pd) karena mempunyai kemampuan bidang ilmu yang sama dengan peserta program non-kependidikan.

Lambang

  • Bentuk luar bunga teratai segi lima menggambarkan Falsafah Negara Pancasila
  • Bentuk lambang menggambarkan bunga atau kembang yang sedang mekar dengan tujuh kelopak yang dinamis bermakna Universitas Negeri Medan yang terdiri atas tujuh fakultas yang selalu responsif terhadap perubahan dan tuntutan zaman dalam proses pencerdasan bangsa, sebagaimana yang diamanatkan konstitusi UUD 1945
  • Tiga kelopak putih bunga diartikan sebagai wujud kepedulian Universitas Negeri Medan dalam proses pencerdasan bangsa dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
  • Matahari sebagai sumber penerangan diartikan sebagai sumber ilmu.
  • Warna hijau,kuning dan merah merupakan ciri khas ornamen Melayu deli.

Fakultas, Jurusan, dan Program Studi

  • Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP)
  • Bimbingan Konseling
  • Pendidikan Guru SD
  • Pendidikan Guru Anak Usia Dini
  • Pendidikan Luar Sekolah
  • https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDLhTW7q1cSw_kX4_L6lsttsBAQp63JtzgPLqDc0Z1ew3AF3KZjGa86-FbxQ5sbgYxSS5fercsv-7ZwNjmm7Z2SWXixl1bzXcYjwZheKhw_7XrPOJvOyas_XsdbdsWx6ZPBqs8H6zUYURe/s200/FBS.BMP
    FBS
    Fakultas Bahasa dan Seni (FBS)
  • Pendidikan Bahasa Inggris
  • Pendidikan Bahasa Prancis
  • Sastra Indonesia
  • Sastra Inggris
  • Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah
  • Pendidikan Bahasa Jerman
  • Pendidikan Seni Musik
  • Pendidikan Seni Rupa
  • https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicLylOUzp2hSEatbvSSLVyhx_WNCvycQEd-zLmiIs0_FfqhSpcl_OlDiN8un8HewOnsREst1Q90ocRzff9s1SvSKpp5hIgX4RVfptAQhnOzLNMOUxDxaQFLined9p1iiblht5vuwIIPsyw/s320/Logo+Unimed-FIS.jpg
    FIS
    Fakultas Ilmu Sosial (FIS)
  • Pendidikan Geografi
  • Pendidikan Sejarah
  • Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
  • Pendidikan Antropologi Sosial
  • Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA)
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiM53RwqJXTjY9Vf37QuJo6hGHVSQsZQpTpxZHD467MT4TXW_eJve28EocB5kT7nxVpqO6qmkkkdyBvy-x4BMTZH1MzzbC90yeyTRfF6zKT2AOmNKX2K_W9fQGW5jL8Z7FrBC1j7INICEE/s220/FMIPA.jpg
F MIPA
  • Pendidikan Matematika
  • Pendidikan Kimia
  • Pendidikan Fisika
  • Pendidikan Biologi
  • Bilinggual Pendidikan Matematika
  • Bilinggual Pendidikan Kimia
  • Bilinggual Pendidikan Fisika
  • Bilinggual Pendidikan Biologi
  • Matematika
  • Fisika
  • Kimia
  • Biologi
  • http://www.medanmagazine.com/wp-content/uploads/2011/11/unimed.gif
    FT
    Fakultas Teknik (FT)
  • Pendidikan Tata Boga
  • Pendidikan Tata Busana
  • Pendidikan Tata Rias
  • Pendidikan Teknik Elektro
  • Pendidikan Teknik Mesin
  • Pendidikan Otomotif
  • Pendidikan Teknik Bangunan
  • D3 Teknik Sipil
  • D3 Teknik Mesin
  • https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6HVjgYdJTkgLKXKqxAoPNywWZ5kvjNVCr9CYday_i2WtJiF_e_Ua7ueK4xnwKCcm7O9lKQiYNoxDL4etB7847WbdZzmrAgKo0plgVdLn4WKfZv9QqOUL0SplznAlkSgubc2DfWUFwlJM/s200/41787_198830739567_1043929_n.jpg
    FIK
    Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK)
  • Ilmu Olahraga
  • Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi
  • Pendidikan Kepelatihan Olahraga
  • Fakultas Ekonomi (FE)
  • Akuntansi
    http://remunerasipns.com/wp-content/uploads/2011/12/logo-universitas-negeri-medan.jpeg
    FE
  • Manajemen
  • Pendidikan Ekonomi
  • Pendidikan Akuntansi
  • Program Pascasarjana



 

Selasa, 05 Maret 2013

Perbandingan Kurikulum 2004 dan 2009


Kurikulum..????? Mungkin itulah yang akan kalian jumpai pada mata kuliah TELAAH KURIKULUM, dan yang paling ditanyakan adalah perbandingan Kurikulum 2004 dan 2006. sekedar berbagi beginilah Perbandingannya

Progam Matlab Figure



 Selamat Malam Kawan2...Apa Kabar..? Semoga dan semoga dalam keadaan sukacita ya.
Kali ini saya akan Posting Tugas Matlab tentang Program yg Mana menjadi Tugas Akhir semester saat saya semester 6..Kalo gak salah dulu Dosen nya Pak Subakti yg Ganteng,hehehehe .Semoga bermanfaat ya terlebih sama Mahasiswa Pendidikan Teknik Elektro Unimed(Adek Stambuk yg Ganteng2 dan cantik2) 
Gbu.

Program 1 (Jalankan di Matlab)

>>  %..........bagian suatu respon.........
%*****satuan respon transfer-fungsi sistem******
%******masukkan pembilang dan penyebut dari fungsi transfer
%fungsi***********

num=[0 0 25];
den=[1 4 25];

%********masukkan langkah selanjutnya-respon perintah*******

step(num,den)

%********masukkan grid dan judul dari plot*********
>>
>> grid
>>
>> title('Satuan respon dari G(s) =25/(s^2 + 4s + 25)')

Program 2
>> %--------------respon ke unit-langkah referensi masukan-------------
>>
>> num =[0 10.4  47  160];
>> den=[1 14  56  160];
>> v = [0 5 0  1.4];
>> axis(v);
>> t = 0:0.05:5;
>> step(num,den,t)
>> grid
>> title('respon ke unit-langkah referensi masukan')

Prograam 3
>> %--------merencanakan dua langkah-kurva respon satu
>> %diagram----------
>>
>> %*****masukkan pembilang dan penyebut dari keduanya
>> %fungsi transfer *******
>>
>> num1 = [0 0 1];
>> den1=[1 0.5  1];
>> num2 = [0 0 1];
>> den2=[1 0.5  4];
>>
>> %********untuk merencanakan keduanya-kurva respon y1 terhadap t
>> %dan y2 terhadap t disalah satu diagram dan tulislah teksnya
>> %'System 1' dan System 2'untuk membedakan dua kurva,
>> %masukkan perintah selanjutnya***********
>>
>> t=0:0.1:20;
>> [y1,x1,t] = step(num1,den1,t);
>> [y2,x2,t] = step(num2,den2,t);
>> plot(t,y1,t,y2)
>> grid
>> text(9,0.9,'System 1'),text(9,0.15,'System 2')
>>
>> %****************Add title of the plot ,xlabel,and ylabel***************
>>
>> title('langkah respon dari kedua System')
>> xlabel('t Sec')
>> ylabel('Outputs y1 and y2')

Program 4
>> %----------------satuan-langkah respon-------------
>>
>> %***********masukkan matriks A,B,C,dan D dari keadaan-ruang
>> %persamaan************
>>
>> A = [0 1 0 0;0 0 1 0;0 0 0 1;-100 -80 -32 -8];
>> B = [0;0;5;60];
>> C = [1 0 0 0];
>> D = [0];
>>
>> %********untuk mendapatkan satuan-langkah respon y terhadap t,masukkan
>> %ikuti perintahnya********
>>
>> step(A,B,C,D)
>> grid
>> title('satuan-langkah respon')

Program 5
>> %...........satuan-langkah respon...........
>>
>> %*******jika diinginkan untuk merencanakan unit-satuan respon
>> %kurva dengan tanda 'o','x','-',etc.,gunakan program ini
>> %ditunjukkan dibawah ini**********
>>
>> %********masukkan pembilang dan penyebut dari
>> %tutup-lingkaran fungsi transfer*********
>>
>> num = [0 0 6.3223 18 12.8112];
>> den = [1 6 11.3223 18 12.8112];
>>
>> %******masukkan langkah selanjutnya-respon perintah dan
>> %alur perintah*********
>>
>> [c,x,t] = step(num,den); plot(t,c,'o')
>>
>> %********tambahkan grid ,title,xlabel,dan y label******
>>
>> grid
>> title('satuan - langkah respon')
>> xlabel('t Sec')
>> ylabel('Output c')

Program 6
>> %---------respon ke satuan-langkah gangguan masukan------------
>>
>> num = [0 0 1 0];
>> den=[1 14 56 160];
>> v = [0 10 -0.04  0.04];
>> axis(v);
>> t = 0:0.1:10;
>> step(num,den,t)
>> grid
>> title('respon ke bagian-langkah gangguan masukan')

Program 7 
>> %----------------merencanakan dua langkah-kurva respon satu
>> %diagram------------
>>
>> %********masukkan pembilang dan penyebut dari keduanya
>> %fungsi transfer***********
>>
>> num1 = [0 0 1];
>> den1=[1 0.5  1];
>> num2 = [0 0 1];
>> den2=[1 0.5  4];
>>
>> %******untuk merencanakan keduanya-kurva respon y1 terhadap t and
>> %y2 terhadap t disalah satu diagram dengan kurva ditandai '1' dan '2',
>> %masing-masing,masukkan perintah selanjutnya***************
>>
>> t = 0:0.4:20;
>> [y1,x1,t] = step(num1,den1,t);
>> [y2,x2,t] = step(num2,den2,t);
>> plot(t,y1,'o',t,y2,'o')
>> text(t,y1,'1'),text(t,y2,'2')
>>
>> %*************Tambahkan grid,title dari plot,xlabel,dan ylabel***********
>>
>> grid
>> title('langkah respon dari kedua system')
>> xlabel('t Sec')
>> ylabel('Outputs y1 dan y2')

Program 8 
>> %-----------------satuan-langkah respon------------
>>
>> %*******masukkan matriks A,B,C,dan D dari keadaan-ruang
>> %persamaan******
>>
>> A = [0 1 0 ;0 0 1;-5.008  -25.1026  -5.0325];
>> B = [0;25.04;-121.005];
>> C = [1  0  0];
>> D = [0];
>>
>> %********masukkan langkah selanjutnya-respon perintah*******
>>
>> [y,x,t] = step(A,B,C,D);
>> plot(t,y)
>> grid
>> title('satuan-Langkah Respon')
>> xlabel('t Sec')
>> ylabel('Output y')

Program 9
>> %----------------langkah respon--------------

%******program ini adalah lanjutan dari program 3-11.
%lihatlah program 3-11 untuk matriks A,B,C,D,dan vektor y
%dan x*******

%*****untuk plot kurva x1 terhadap t,x2 terhadap t,dan
%x3 terhadap t disalah satu diagram,masukkan langkah selanjutnya
%alur perintah dan teks perintah********

plot(t,x)
>> text(5,1.3,'x1')
>> text(5,-1.8,'x2')
>> text(5,-24.5,'x3')
>>
>> %*******tambahkan grid,judul,xlabel,dan y label*******
>>
>> grid
>> title('langkah-respon kurva untuk x1,x2,dan x3')
>> xlabel('t Sec')
>> ylabel('x1,x2,dan x3')
>> %*******selanjutnya,kita plot kurva individu
>> %terpisah**************
>>
>> %******Since x1 = y,kurva x1 terhadap tadalah sama
>> %sedangkan kurva y terhadap t diperoleh yang sebelumnya**********
>>
>> %********untuk merencanakan kurva x2 terhadap t,masukkan langkah selanjutnya
>> %perintah*********
>>
>> x2 = [0 1 0]*x';plot(t,x2)
>> grid
>> title('respon x2 terhadap t')
>> xlabel('t Sec')
>> ylabel('x2')
>>
>> %*********untuk merencanakan kurva x3 terhadap t ,masukkan langkah selanjutnya
>> %perintah*******
>>
>> x3 = [0 0 1]*x';plot(t,x3)
>> grid
>> title('respon x3 terhadap t')
>> xlabel('t Sec')
>> ylabel('x3')

Program 10
>> %.........rencanakanlah dua langkah-kurva respon satu
%diagram........
%
%*******masukkanlah pembilang dan penyebut dari keduanya
%fungsi transfer*******

num1 = [0 0 1];
den1 = [1 0.5 1];
num2 = [0 0 1];
den2 = [1 0.5  4];

%********untuk menggunakan kedua langkah-kurva respon y1 terhadap t
%dan y2 terhadap t di salah satu diagram,masukkan yang berikutnya
%perintah******
>>
>> step(num1,den1);
>> hold
Current plot held
>>
>> step(num2,den2);
>> grid
>> title('langkah respon dari dua sistem')
>>
>> %********jelas terus pada grafis*********
>>
>> hold
Current plot released

Program 11
>> %------------respon terhadap kondisi awal----------------

%**********respon sistem terhadap kondisi awal diubah menjadi
%sebuah unit-langkah respon dengan memodifikasi polinomial pembilang********

%*********masukkan pembilang dan penyebut dari transfer
%fungsi G(s)**********

num = [0.1  0.35  0];
den= [1  3  2];

%********masukkan langkah selanjutnya-respon perintah********

step(num,den)

%******masukkan grid dan judul dari plot*****
>>
>> grid
>> title('respon dari pegas-massa-peredam sistem untuk kondisi awal')

Ada 11 Program yang saya Buatkan,silahkan dicoba ya,Kalo Tidak bisa silahkan Tinggalkan KOMENTAR.
Salam Kasih.

Senin, 25 Februari 2013

MANUSIA SEBAGAI MAHLUK INDIVIDU DAN MAHLUK SOSIAL


Halo Sobat ,ini ada Post terbaru,sebenarnya ini Tugas Kuliah waktu semester 6 ,tapi baru saya Post,Maklum lah akhir2 ini lagi sibuk mikirin judul skripsi(Baru judul udah mulai Ribet) hehehe
silahkan dibaca ya



MANUSIA SEBAGAI MAHLUK INDIVIDU DAN MAHLUK SOSIAL
D
I
S
U
S
U
N
Oleh : Kelompok III
·         Dedy G baringbing
·         One Virgo Silalahi
·         Faisal F samosir
·         Yogie H G nainggolan


JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
                                                     2011         

A.    LATAR BELAKANG

Kehidupan manusia sebagai makhluk sosial selalu dihadapkan kepada masalah sosial yang tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia. Masalah sosial timbul sebagai akibat perilaku dan terjadinya interaksi antara sesama manusia satu dengan yang lainnya termasuk lingkungannya.
Masalah sosial yang terjadi tidak sama antara satu masyarakat dengan masyarakat lainnya, disebabkan oleh adanya perbedaan perkembangan kebudayaan, kependudukan dan lingkungan alamnya, disiplin-disiplin yang tergolong ilmu sosial mempelajari hakekat masyarakat dengan persfektif yang berbeda-beda, menyebabkan terjadinya keanekaragaman perilaku sosial yang disoroti dan dipelajarinya.
Untuk memahami masalah sosial yang beranekaragam perlu menggunakan pendekatan beragam, yaitu pendekatan interdisipline approach dan multydisipline approach. Keanekaragaman kesatuan sosial di dalam masyarakat yang masing-masing mempunyai kepentingan, kebutuhan pada pemikiran dan tingkah laku yang beebeda-beda. Namun tetap adanya perekat kebersamaan, tetapi tidak kurang juga menimbulkan pertentangan-pertentangan dan kesetiakawanan.

B. TUJUAN
Adapun tujuan yang akan kita capai dalam pembuatan makalah ini adalah :
1.      mengetahui konsep individu dan masyarakat
2.      mengetahui pengertian dari masyarakat dan cirri-cirinya
3.      mengetahui konsep masyarakat desa dan kota

  
1.      INDIVIDU DAN MASYARAKAT

1.Manusia Sebagai Mahluk Individu
Manusia sebagai makhluk individu memiliki unsur jasmani dan rohani, unsur fisik dan psikis, unsur raga dan jiwa. Seseorang dikatakan sebagai manusia individu manakala unsur-unsur tersebut menyatu dalam dirinya. Jika unsur tersebut tidak menyatu lagi maka seseorang tidak disebut lagi sebagai individu. Dalam diri individu ada unsur jasmani dan rohaninya, atau ada unsur fisik dan psikisnya, atau ada unsur raga dan jiwanya.
Bila seseorang hanya tinggal raga, fisik, atau jasmaninya saja, maka dia tidak dikatakan sebagai individu. Jadi pengertian manusia sebagai makhluk individu mengandung arti bahwa unsur yang ada dalam diri individu tidak terbagi, merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Setiap manusia memiliki keunikan atau ciri khas tersendiri, tidak ada manusia yang persis sama. Dari sekian banyak manusia ternyata masing-masing memiliki keunikan tersendiri. Sekali pun orang itu terlahir secara kembar, mereka tidak ada yang memiliki ciri fisik dan psikis yang persis sama. Perbedaan itu terletak pada bentuk, ukuran, sifat, dan lain-lain. Kita dapat membedakan seseorang dari lainnya berdsarkan perbedaan-perbedaan yang ada, baik pada perbedaan fisik maupun psikis.
Ciri seorang individu tidak hanya mudah dikenali lewat ciri fisik atau biologisnya. Sifat, karakter, perangai, atau gaya dan selera orang juga berbeda-beda. Seorang individu adalah perpaduan antara faktor genotipe dan fenotipe. Faktor genotipe adalah faktor yang dibawa individu sejak lahir, ia merupakan faktor keturunan. Secara fisik seseorang memiliki 4 kemiripan atau kesamaan ciri dari orang tuanya, kemiripan atau kesamaan itu mungkin saja terjadi pada keseluruhan penampilan fisiknya, bisa saja terjadi pada bagian-bagian tubuh tertentu saja. Faktor lingkungan ikut berperan dalam pembentukan karakteristik yang khas dari seseorang. Selain individu, kelompok sosial yang lebih besar, seperti keluarga, tetangga, dan masyarakat, memiliki cirri atau karakter atau kebiasaan yang berbeda-beda pula.



2.Manusia Sebagai Mahluk Sosial
Manusia dikatakan sebagai makhluk social, juga dikarenakan pada diri manusia ada dorongan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain. Ada kebutuhan sosial untuk hidup berkelompok untuk hidup dengan orang lain. Dalam konteks sosial yang disebut masyarakat, setiap orang akan mengenal orang lain oleh karena itu perilaku manusia selalu terkait dengan orang lain. Selama manusia hidup ia tidak akan lepas dari pengaruh masyarakat, di rumah, di sekolah, dan di lingkungan yang lebih besar manusia tidak lepas dari pengaruh orang lain. Oleh karena itu manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, yaitu makhluk yang didalam hidupnya tidak bisa melepasakan diri dari orang lain.
Cooley memberi nama looking-glass self untuk melihat bahwa seseorang dipengaruhi oleh orang lain. Nama yang demikian diberikan olehnya karena ia melihat analogi antara pembentukan diri seseorang dengan perilaku orang yang sedang bercermin; kalau cermin memantau apa yang terdapat didepannya, maka menurut Cooley diri seseorang memantau apa yang dirasakannya seabagai tanggapan masyarakat terhadapnya. Cooley berpendapat bahwa looking-glass self terbentuk melalui 3 tahap. Pada tahap pertama seseorang mempunyai persepsi mengenai pandangan orang lain terhadapnya. Tahap kedua seseorang mempunyai persepsi mengenai penilaian orang lain terhadap penampilannya.
Pada 5 tahap ketiga seseorang mempunyai perasaan terhadap apa yang dirasakannya sebagai penilaian orang lain terhadapnya. Salah satu teori peranan dikaitkan dengan sosialisasi oleh teori George Herbert Mead. Menurut Mead setiap anggota baru masyarakat harus mempelajari peranan-peranan yang ada dalam suatu masyarakat. Menurut Mead pengembangan diri manusia berlangsung beberapa tahap-tahap play-stage,game-stage,dan generalized other. Menurut Mead pada tahap play-stage,seorang anak kecil mulai belajar menggambil peranan orang-orang yang berada disekitarnya. Namun pada tahap ini sang anak belum sepenuhnya memahami isi peranan-peraanan yang ditirunya itu. Pada tahap game-stage seorang anak tidak hanya telah mengetahui peranan yang harus dijalankannya, tetapi telah pula mengetahui peranan yang harus dijalankan oleh orang lain yang menjadi lawan interaksinya. Pada tahap ketiga sosialisasi seseorang dianggap telah mampu mengambil peranan – peranan yang dijalankan orang lain dalam masyarakat, mampu mengambil peranan generalized other.
Prasangka merupakan suatu istilah yang mempunyai berbagai makna. Namun dalam kaitannya dengan hubungan antar kelompok istilah ini mengacu pada sikap permusuhan yang ditujukan terhadap satu kelompok tertentu atas dasar dugaan bahwa kelompok tersebut mempunyai ciri-ciri yang tidak menyenangkan. Sikap ini dinamakan prasangka, sebab dugaan yang dianut oleh orang yang berprasangka tidak didasarkan pada pengetahuan, pengalaman atau bukti - bukti yang cukup memadai. Orang yang berprasangka bersifat tidak rasional dan berada di alam bawah sadar sehingga sukar diubah meskipun orang yang berprasangka tersebut diberi penyuluhan.
Dapat disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, karena beberapa alasan, yaitu :
*      Manusia tunduk pada aturan dan norma social
*      Perilaku manusia mengharapkan suatu penilaian dari orang lain
*      Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain
*      Potensi manusia akan berkembang bila hidup di tengah-tengah manusia

A.    PENGERTIAN MASYARAKAT DAN CIRI-CIRINYA

Ciri atau unsur masyarakat adalah :
*        Kumpulan orang.
*        Sudah terbentuk dengan lama.
*        Sudah memiliki system social atau struktur social tersendiri.
*        Memiliki kepercayaan, sikap, dan perilaku yang dimiliki bersama.

Unsur masyarakat menurut Krech, Cruthchfield, dan Ballachey :
*        Kolektivitas interaksi manusia yang terorganisasi.
*        Kegiatannya terarah pada sejumlah tujuan yang sama.
*        Memiliki kecenderungan untuk memiliki keyakinan, sikap dan bentuk tindakan yang sama.





B.           MASYARAKAT DESA DAN KOTA

Menurut Soerjono Soekamto, masyarakat kotadan desa memiliki perhatian yang berbeda,khususnya terhadap perhatian keperluanhidup. Di desa, yang diutamakan adalahperhatian khusus terhadap keperluan pokok,fungsi-fungsi yang lain diabaikan. Lain denganpandangan orang kota, mereka melihat selainkebutuhan pokok, mereka melihat selainkebutuhan pokok, pandangan sekitarnyasangat mereka perhatikan

Ciri-ciri Masyarakat Kota
*      Kehidupan keagamaan berkurang bika dibandingkan dengan kehidupan agamadi desa.
*      Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa bergantungpada orang lain.
*      Pembagian kerja diantara warga kota jug lebih tegas dan punya batas-batasnyata.
*      Dikota tinggal orang-orang dengan aneka warna latar belakang sosial,pendidikan, yang menyebabkan individu dapat memperdalam suatu bidangkehidupan.
*      Khusus warga kota tidak mungkin hidup sendiri.
*      Kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak/ lebihbervariatif dibandingkan di desa.
*      Pikiran rasional umumnya dianut masyarakat kota.
*      Jalan kehidupan yang cepat di kota mengakibatkan pentingnya faktor waktu.
*      Perubahan sosial tampak nyata di kota, karena kota terbuka dalam menerimapengaruh dari luar.
Ciri-ciri Masyarakat Desa

*      Lingkungan dan Orientasi Terhadap Alam
*      Dalam Segi Pekerjaan/Mata Pencaharian
*      UkuranKomunitas
*      Kepadatan Penduduknya
*      Diferensiasi Sosial
*      Pelapisan Sosial
*      Pengawasan Sosial
*      Pola Kepemimpinan



KESIMPULAN

            Manusia sebagai makhluk individu memiliki unsur jasmani dan rohani, unsur fisik dan psikis, unsur raga dan jiwa. Seseorang dikatakan sebagai manusia individu manakala unsur-unsur tersebut menyatu dalam dirinya. Bila seseorang hanya tinggal raga, fisik, atau jasmaninya saja, maka dia tidak dikatakan sebagai individu. Jadi pengertian manusia sebagai makhluk individu mengandung arti bahwa unsur yang ada dalam diri individu tidak terbagi. Setiap manusia memiliki keunikan atau ciri khas tersendiri, tidak ada manusia yang persis sama. Ciri seorang individu tidak hanya mudah dikenali lewat ciri fisik atau biologisnya. Sifat, karakter, perangai, atau gaya dan selera orang juga berbeda-beda. Faktor lingkungan ikut berperan dalam pembentukan karakteristik yang khas dari seseorang. Selain individu, kelompok sosial yang lebih besar, seperti keluarga, tetangga, dan masyarakat, memiliki cirri atau karakter atau kebiasaan yang berbeda-beda pula.




DAFTAR PUSTAKA
Elly M. Setiadi.dkk. 2007. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Kencana . Bandung